Gerakan TK Al-Qur'an di Indonesia yang dimulai di Kota Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1989 disebuah Musholla kecil berlantai 3 yang bernama Musholla "Da'watul Khair" (Dakwah yang baik) yang terletak ditengah-tengah Kota sangat ideal sebagai titik awal berkembang dan maju pesatnya Gerakan TK Al-Qur'an ini hingga mencapai usia 25 Tahun.
Gerakan pemberantasan Buta Huruf Al-Qur'an yang dimulai sekitar tahun 1980-an telah melahirkan sebuah gerakan yang monumental di Indonesia yaitu gerakan TK/TPA (TP. Al'Qur'an) yang digagas oleh BKPMI (Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia), khusus di Propinsi Kalsel tepatnya di Ibukota Propinsi yaitu Banjarmasin dimotori oleh ustadz H. Chairani Idris yang terus memajukan TK Al-Qur,an di Banjarmasin.
Seiring dengan perjalanan waktu, gerakan TK Al-Qur'an ini berkembang pesat darj perkotaan sampai merambah kepelosok-pelosok pedesaan sampai daerah-daerah terpencil di Propinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan terkait dengan TK Al Qur'an ini terus berkembang, dengan semakin meningkatnya anak-anak santri TK Al-Qur'an yang semakin rajin dan bersemangat mengaji di Unit-unit TK Al-Qur'an hingga semakin banyaknya kegiatan prosesi wisuda yang merupakan penghargaan tertinggi bagi anak-anak santri TK Al-Qur'an yang telah menamatkan Al-Qur'an sebanyak 30 Juz.
Mantan Gubernur Kalsel Bapak Ir. H. M. Said memberikan sambutan yang isinya bahwa gerakan TK Al-Qur'an semakin hari semakin membesar bagaikan "Bola salju yang terus menggelinding". Dan Ibu Pembina TK Al-Qur'an pada saat itu adalah ibu Hj. Noorlatifah Said pernah mendapatkan panitia emas dari Ibu Presiden RI. Pada waktu itu bertepatan dengan kegiatan Festival Anak Shaleh Indonesia I (FASI I) Tingkat nasional di Jakarta sebagai penghargaan tertinggi bagi orang-orang dan pihak-pihak yang telah berjasa dalam pengembangan dan pembinaan TK Al-Qur'an di Indonesia.
Gerakan TK Al-Qur'an inipun telah berkembang diseluruh Nusantara Indonesia di 27 Propinsi pada saat itu, bahkan yang lebih membanggakan lagi gerakan ini menjalar sampai ke Negeri Jiran Malaysia dan Arab Saudi yang sudah ada unit-unit TK Al-Qur'annya. Sewaktu di di Malaysia ada penampilan anak-anak TK Al-Qur'andan Pembacaan Puitisasi Al-Qur;an oleh santri kita.
Setelah sekian lama semakin banyak anak-anak santri TK Al-Qur'an yang telah khatam Al-Qur'an dan telah di wisuda yang jumlahnya sampai saat ini mencapai puluhan ribu orang yang terus mengaji dan membaca Al-Qur'an, moto kita adalah "Tiada hari berlalu tanpa tadarus Al-Qur'an, dengan kegiatan yang terus dilakukan tersebut maka nantinya anak-anak di Indonesia ini akan dapat mewujudkan semboyan / Motto yang digaungkan gerakan TK Al-Qur'an ini yaitu : "Menyiapkan Generasi Qur'ani Menyongsong Masa Depan Gemilang". Dalam perkembangan selanjutnya waktu terus berjalan hingga telah memasuki usia 25 tahun (seperempat abad) dan ini disebut gerakan seperampat abad pertama yang merupakan gerakan awal untuk menumbuhkan bibit-bibit generasi Qur'ani menuju seperempat abad yang kedua sebagai tahun-tahun terbaik menyelamatkan moral dan akidah anak-anak penerus bangsa, yang dikenal dengan istilah "Semai" (Selamatkan Moral Anak Indonesia).\
Di usia yang seperempat abad untuk gerakan TK Al-Qur'an telah banyak hasil dan prestasi yang dicapai dalam rangka menciptakan generasi Qur'ani dan mengembangkan TK Al-Qur'an di seluruh Indonesia, prestasi dan kemajuan itu antara lain seperti;
- Telah sukses menamatkan Al-Qur'an bagi puluhan ribu anak-anak Indonesia yang sebelumnya buta huruf dan membaca tulis Al-Qur'an
- Telah sukses mewisuda pulurah ribu anak-anak TK Al-Qur'an di Indonesia
- Telah melahirkan para ustadz dan ustadzah (Guru pendidik Al-Qur'an) dari puluhan ribu remaja atau orang dewasa di Indonesia.
- Berdirinya puluhan ribu Unit-unit TK Al-Qur'an di seluruh pelosok Indonesia
- Telah berdiri gedung Iqra Mahligai Al-Qur'an. Sebagai gedung megah dan monumental gerakan TK Al-Qur'an di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.
- Dan banyak lagi prestasi dan keberhasilan kegiatan TK Al-Qur'an ini di seluruh tanah air. termasuk hadirnya Direktur Nasional LPPTKA Pusat dan BKPAKSI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar