Selasa, 12 Mei 2015

MENGENAL RANGKA HEWAN


Warga belajar dan siswa--sekalian dalam pembahasan Mata pelajaran Sosiologi berikut ini kita akan menguraikan tentang rangka hewan. Rangka hewan yang terdiri dari Rangka (Skeleton), Rangka vertebrata, Rangka invertebrata. Seperti berikut ini.

1. Rangka (skeleton)
Sebagian besar hewan memiliki rangka yang sangat kokoh (skeleton), yang memberikan sokongan bagi tubuh serta berperan dalam pergerakan.

Secara umum rangka pada hewan dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu rangka dalam (endoskeleton) dan rangka luar (eksoskeleton).

Rangka dalam dijumpai pada hewan-hewan tingkat tinggi misalnya pada hewan-hewan golongan vertebrata seperti Mammalia (hewan menyusui), Aves (burung), Reptil (binatang melata), Amfibi (katak), dan Pisces (ikan).

Fungsi rangka pada vertebrata ini sama halnya dengan fungsi rangka pada manusia, yaitu pelindung bagi organ tubuh yang lunak, alat gerak pasif, tempat melekatkan otot, pemberi bentuk tubuh, tempat pembuatan sel darah dan sebagai penyokong tubuh.

Rangka luar, umumnya dimiliki oleh kelompok hewan tingkat rendah, misalnya pada invertebrata seperti siput, kerang, udang, kepiting, lipan, serangga, dan yang lainnya. fungsi rangka pada hewan tingkat rendah ini, hanya sebagai alat pelindung saja. Mungkin anda pernah makan siput atau keran? anda dapat membayangkan bagaimana jadinya jika kedua hewan ini tidak mempunyai rangka luar, tubuhnya begitu lunak bukan? Rangka luar pada kedua hewan ini dalam kehidupan sehari-hari disebut cangkang.

Apakah semua hewan mempunyai rangka? Tentu jawabannya tidak. Kebutuhan rangka pada hewan tidaklah mutlak. Beberapa hewan invertebrata darat dan perairan tidak memiliki rangka, misalnya cacing tanah dan cumi-cumi.

Rangka luar dalam pengertian luas dapat berupa suatu cangkang (Cocha, Shell). Rangka luar lain, misalnya pada bunga karang, hewan lunak (Molluska), dan Arthopoda.

Rangka dalam bersifat tegar, misalnya pada binatang, bunga karang, dan Moluska, atau bersendi-sendi dan dapat digerakan misalnya pada binatang berkulit duri (Echinodermata), binatang berbuku-buku (Arthopoda), dan binatang bertulang belakang (Vertebrata).

Rangka luar, selain berfungsi sebagai pelindung dan pertahanan juga dapat membatasi ukuran tubuh akhir suatu hewan. Hal ini disebabkan oleh otot-otot dalam tubuhnya tidak dapat membesar dan kurang kuat untuk menggerakan kerangkanya. Sebaliknya rangka dalam jauh lebih sedikit fungsinya dalam membatasinya ukuran jauh. Oleh sebab itu beberapa vetebrata dapat mencapai ukuran sangat besar, misalnya pada gajah, badak, kuda nil, ikan hiu, ikan paus, dan yang lainnya. 

2. Rangka vertebrata

Rangka pada vertebrata merupakan rangka dalam. Jaringan-jaringan penyusun rangka dapat dibedakan menjadi: Jaringan ikat, jaringan rawan, dan jaringan tulang.

Rangka pada vertebrata dibedakan menjadi 3 bagian utama yaitu tengkorak, rangka badan, dan rangka anggota gerak. Pada modul ini, tidak akan dibahas secara rinci, seperti sistem alat gerak pada manusia. Yang menjadi inti dari sajian hanya pada macam dan fungsi rangkanya.

a. Rangka Burung

Rangka burung terdiri atas tengkorak, ruas-ruas tulang belakan, tulang-tulang dada dan gelang bahu, tulang-tulang gelang panggul, tulang-tulang anggota dan sayap, dan tulang-tulang anggota tubuh belakang.


Sebagian tulang berongga dan ringan, hal ini berguna untuk mengurangi berat, tertutama pada burung-burung yang bisa terbang tinggi. Di samping itu. tulang dadanya kuat dan besar, ini berfungsi untuk melekatnya otot-otot yang berfungsi untuk tebang. Tulang dadanya mempunyai tonjolan-tonjolan yang disebut krista sterni (limas tulang dada) dan tiga pasang spina sterni (taju tulang dada).

Krista sterni terletak pada garis tengah, berbentuk pipih, dan tegak lurus pada tulang dada. Tonjolan ini berguna sebagai tempat melekatnya otot-otot terbang. Burung yang tidak dapat terbang tidak mempunyai krista sterni, misalnya pinguin dan burung onta.

b. Rangka Reptil

Selain memiliki rangka dalam, golongan reptil memiliki penutupan tubuh yang kuat. Yang perlu diingat penutup tubuh tidak sama dengan rangka luar.


Penutup tubuh reptil bermacam-macam ada yang berupa kulit bersisik yang meliputi seluruh tubuh, misalnya pada buaya, kadal, ular dan yang lainnya. Selain itu ada pulayang bagian punggungnya mengalami penandukan hingga merupakan lapisan tebal, atau yang mempunyai penutup tubuh berupa perisai, misalnya pada kura-kura.

c. Rangka Amfibi

Rangka kata merupakan rangka dalam yang disokong bagian-bagian yang lunak. Susunan rangka ini terdiri atas tengkorak, kerangka tubuh, dan anggota gerak. Fungsi rangka katak seperti vertebrata lain pada umumnya yaitu untuk melindungi bagian tubuh yang lunak, melekatnya otot dan untuk pergerakan.


Pada fase kecebong (berudu) tulang-tulang masih lunak, kemudian pada fase dewasa menjadi keras. Tapi sembungan antar tulang masih lunak. Gambar berikut menunjukan secara rinci tulang-tulang yang membentuk kerangka katak.

d. Rangka Ikan

Sama seperti vertebratas lain, ikan mempunyai kerangka dalam yang terdiri atas tengkorak, kerangka tubuh, dan anggota gerak. Kerangka tubuh terdiri atas ruas-ruas tulang belakang dan tulang iga. Masing-masing ruas tulang belakang terdiri atas badan ruang, duri otot dan lengkung atas. Lebih rinci dapat anda lihat dari gambar rangka ikan di bawah ini.



2. Rangka invertebrata

Seperti yang telah diuraikan di atas. Invertebrata tidak semuanya mempunyai rangka dan yang tidak mempunyai rangka tidak akan dibahas.

Rangka pada invertebrata, merupakan rangka luar (eksoskeleton). Rangka luar umumnya berfungsi sebagai alat pelindung dan pertahanan tubuh. Bahan rangka ada yang terbuat dari kapur, ada juga yang terbuat dari kiti. Bahan kapur sering ditemukan pada golongan moluska, seperti siput, bekicot, kerang, kijing dan yang lainnya. Sedangkan golongan serangga dan udang-udang diselubungi oleh eksoskeleton yang bersendi-sendi, yang terdiri atas, zat kitin. Hanya pada persendian antar segmen baik pad tubuh maupun membran yang bersifat lentur, sedangkan bagian-bagian yang lainnya kaku.


Pada beberapa Arthropoda (binatang berbuku-buku), skeletonnya cukup keras dan tidak dapat membesar. Oleh karenanya hewan ini mengalami ekdysis (pengelupasan kulit) secara berkala untuk memungkinkan terjadinya pertumbuhnan. Bagian-bagian tubuhnya segera terjadi edysis, sebelum selubung barunya mengeras.

Demikian tentang rangka hewan baik Rangka (Skeleton), Rangka vertebrata,  ataupun Rangka invertebrata. SEmoga bermanfaat terimakasih.

Sumber : Buku IPA Biologi Paket C Setara SLTP Dirjen Pendidikan Luar sekolah dan Pemuda 2002. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar