Sabtu, 07 Maret 2015

CARA MENJADI KREATIF DAN BERPIKIR KREATIF

Warga belajar dan siswa--sekalian, Jika kita lihat dan cermati di sekolah-sekolah pada umumnya, secara tradisional penekanan selalu diberikan pada berpikir vertikal yang memang efektif, tetapi kurang lengkap. Jenis berpikir yang selektif ini perlu ditambah dengan kualitas generatif dari berpikir kreatif. Cara berpikir ini sudah mulai terjadi di beberapa sekolah. Tetapi kreativitas biasanya diperlukan sebagai sesuatu yang diharapkan, yang ditimbulkan oleh desakan yang genting dan tiba-tiba, tidak ada prosedur yang disengaja dan praktis untuk menghasilkannya.

Berpikir kreatif seringkali merupakan deskripsi proses, orang hanya mengagumi hasil, tetapi sebenarnya orang juga dapat belajar menggunakan proses yang telah terjadi. Ada unsur mistis dan gaib yang tidak teraba mengenai kreativitas ini. Hal ini dapat dibenarkan dalam dunia seni, dimana kreativitas memerlukan kepekaan estetis, resonansi emosional dan bakat untuk ekspresi, tetapi hal ini tidak dibenarkan di luar dunia itu. Kreativitas semakin sering dihargai sebagai unsur esensial dalam perubahan dan perkembangan. Kreativitas mulai dihargai di atas pengetahuan dan di atas teknik karena kedua hal ini makin mudah dimasuki. Untuk dapat menggunakan kreativitas orang harus melepaskannya dari aura mistik dan mengganggapnya sebagai informasi.

Berpikir kreatif berkaitan dengan pembangkitan gagasan baru, berkaitan juga dengan pendobrakan penjara konsep gagasan lama. Hal ini membawa perubahan dalam sikap dan rancangan, untuk memandang segala sesuatu dengan cara yang berbeda, yang selama ini dipandang dengan cara yang sama. Seseorang yang berpikir kreatif mampu memandang jauh kedepan melampaui hal-hal yang biasa-biasa saja yang selama ini digunakan sebagian orang.

Tujuan berpikir adalah mengumpulkan informasi dan menggunakan informasi bersangkutan sebaik mungkin. Karena cara pikiran bekerja untuk menciptakan pola-pola konsep yang tetap, kita tidak dapat menggunakan informasi sebaik mungkin kecuali jika kita mempunyai sejumlah cara untuk menyusun ulang pola-pola yang lama dan membuatnya mutakhir. Metode berpikir kita yang tradisional mengajarkan kita bagaimana menyaring pola-pola seperti itu dan menegakan keabsahan pola-pola yang bersangkutan. Namun kita akan selalu kurang dapat memanfaatkan informasi yang tersedia dengan sebaik mungkin kecuali jika kita mengetahui bagaimana menciptakan pola-pola yang baru dan melepaskan diri dari kekuasaan pola lama.

Perbedaan antara berpikir kreatif dan berpikir tradisional sangat mendasar atau fundamental, prosesnya sangat berbeda. Misalnya bukan suatu proses lebih efektif dibandingkan yang lain karena keduanya memang diperlukan. Yang penting adalah masalah menyadari perbedaan tersebut untuk dapat menggunakan keduanya secara efektif.

Dengan berfikir tradisional, orang menggunakan informasi demi informasi itu sendiri untuk bergerak maju menuju pemecahan. Dengan berpikir kreatif, orang menggunakan informasi bukan demi informasi itu sendiri, tetapi secara provokatif untuk menimbulkan pemolaan ulang.
Gambar 1a Cara Berpikir Tradisional

Gambar 1b Cara Berpikir Kreatif

Pada gambar di atas (lihat gambar 1a) diperlihatkan skema dari 2 kepingan plastik dan diminta untuk disusun menjad ibentuk yang mudah dijelaskan. Biasanya disusun seperti persegi, kemudian satu keping lagi ditambahkan (lihat gambar 1b), keping I ditambah hingga menjadi persegi panjang. Ditambah 2 keping lagi akan menjadi persegi. Akhirnya ditambah satu lagi, tetapi keeping baru ini tidak cocok.

Walaupun orang tersebut benar pada setiap langkah, ia tidak dapat melangkah lebih jauh.

Tetapi sekarang lihat gambar 1b, dengan cara penyusunan yang baru semua keeping dapat masuk. Tetapi metode yang lain ini lebih kecil kemungkinan untuk dicoba dibandingkan dengan metode pertama, karena persegi jauh lebih jelas dari pada jajar genjang.

Beberapa contoh berpikir kreatif dan memecahkan soal secara kreatif.
1. Bagaimana anda akan membagi sebuah persegi panjang menjadi 4 bagian yang sama?

Gambar 1c  Persegi Panjang
Alternatif pemikiran
a. Irisan
b. Empat persegi yang lebih kecil
c. Diagonal
d. Membagi persegi menjadi 16 persegi kecil
e. Bentuk-bentuk lain.


 Gambar 1d  Berbagai bentuk pembagian Persegi Panjang Biasa


Coba perhatikan gambar berikut ini; gambar Berbagai bentuk pembagian Persegi setelah ada kreativitas.
Gambar 1e  Berbagai bentuk pembagian Kreatif Persegi Panjang

Komentar :
Pembagian persegi pada umumnya biasanya hanya bertahan pada irisan, diagonal dan empat persegi kecil. Perhatikan prinsip berikutnya adlaah bahwa setiap garis yang lewat dari satu titik pada sisi persegi menuju titik yang sepadan padasisi yang berlawanan dan mempunyai bentuk yang sama di atas titik pusat dan di bawahnya membagi persegi menjadi dua bagian yang sama. Dengan mengulangi garis tersebut pada sudut kanan, orang dapat membagi persegi menjadi empat bagian. Jelaslah bahwa ada jumlah yang tak terbatas dari bentuk yang dapat dibuat oleh garis ini (Karena ada kreatifitas).

Perhatikan juga contoh berikut ini bagaimana sudut pandang secara kreatif yang dapat kita lakukan :


Alernatif Sudut Pandang
a. Gambar seorang anak laki-laki yang pasif atau malas
b. Ruang kosong di bangku taman
c. Sebagian dari bangku taman dijaga agar tetap kering oleh anak laki-laki tersebut.

Komentar
Beberapa deskripsi gambar ini agak berbeda, ada upaya untuk mengatakan apa yang tengah terjadi misal laki-laki sedang menunggu sahabatnya, laki-laki sedang istirahat atau seorang laki-laki sedang berjemur. Deskripsi ini malah diarahkan pada latar itu sendiri ketimbang maknanya (anak laki-laki di bangku taman). Ada upaya untuk memandang gambar tersebut dengan cara yang luar biasa. Cara ini menyimpang terlalu jauh dengan sebagian bangku taman dijaga kering. Dalam gambar apapun ada dan bisa terjadi dalam sudut pandang beberapa tingkat deskripsi yang berbeda : apa yang diperlihatkan, apa yang baru saja terjadi, apa yang tengah berlangsung.

Demikianlah warga belajar sekalian bagaimana cara untuk kreatif dan berpikir kreatif yang sangat diperlukan dalam menjalani karir dan kehidupan kita untuk mencapai sukses yang lebih baik lagi. Semoga Artikel ini bermanfaat. Terimakasih.

http://visiuniversal.blogspot.com/2015/03/manusia-di-ciptakan-tuhan-dari-saripati.html

Sumber : Di rangkum dari Buku Modul Etika Kerja Paket C Setara SMA Kls X, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar