1. Asal Usul Makhluk Hidup
Warga belajar dan siswa--sekalian, berkaitan dengan asal-usul makhluk hidup di bumi kita ini, Lapisan bumi pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu lapisan atas, lapisan tengah dan lapisan bawah. Manusia mulai hidup pada lapisan atas bersama-sama dengan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Makhluk hidup tersebut mula-mula memiliki bentuk yang tidak sama dengan sekarang. Semuanya mengalami perubahan dari bentuk sederhana hingga bentuk yang sempurna. Para ahli menyatakan bahwa makhluk hidup di dunia berasal dari satu keturunan. Dari binatang bersel satu, sampai binatang yang bertulang belakang seperti reptil, binatang menyusui dan kera. Demikian pula jenis makhluk yang mempergunakan kecerdasan dan akal pikiran yaitu manusia. Tinjauan ini dilihat dari ilmu pengetahuan dan bukan dari segi agama.
Hingga saat ini masih ada yang berpendapat bahwa manusia purba yang terakhir Homo Sapiens, karena dianggap makhluk manusia yang terakhir yang tertinggi pertumbuhannya bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk sebelumnya. Perhatikan tabel lapisan bumi di bawah ini:
Tabel Lapisan Bumi
Dari tabel di atas terlihat bahwa manusia ada pada tahun 140 juta dengan 20 juta tahun sebelum Masehi. Keberadaan manusia pertama setelah adanya binatang dan tumbuh-tumbuhan di bumi ini.
2. Fosil dan Artefak Manusia Purba
Peninggalan manusia purba secara tertulis sedikit yang sampai pada kita. Untuk mengetahui keadaan manusia purba hanya dapat diperoleh dari peninggalan yang berupa tengkorak, tulang-tulangm dan alat-alat yang dipergunakan oleh manusia purba atau disebut artefak. Tengkorak, tulang-tulang dan alat-alat diperoleh dan penggalan yang dilakukan oleh para ahli antropologi. Hasil penggalian berupa tumbuh-tumbuhan, tulang hewan dan manusia yang sudah membatu dinamakan fosil.
Artefak dan fosil itulah yang memberikan petunjuk kehidupan dan jenis manusia purba. Dari fosil-fosil manusia yang ditemukan, terdapat berbagai jenis manusia purba di Indonesia.
Disamping ditemukan fosil-fosil dari berbagai manusia purba, terdapat pula peninggalan peralatan yang dipakai pada masa kehidupan manusia tersebut.
3. Tempat-tempat Penemuan dan Jenis Manusia Purba
a. Antara tahun 1936 -1941 Von Koeningswald menemukan fosil-fosil manusia di daerah Sangiran, Surakarta Jawa Tengah. Fosil yang diketemukan adalah gigi geraham kanan dan kiri. Setelah diteliti oleh Von Konisgwald, fosil itu berada dari manusia yang tumbuh besar, tetapi tidak tinggi. Fosil manusia tersebut dinamakan Menganthropus Paleajavanicus.
b. Pada tahun 1890 Dr. E. Dubois menemukan fosil dan artefak di desa Trinil Kabupaten Nagawi Jawa Timur. Fosil dan artefak yang ditemukan berupa tulang tengkorak, tulang rahang, tulang belakang. Artefak yang dijumpai juga terdapat dari batu. Oleh Dr. E. Dubois, fosil-fosil manusia yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang rahang dantulang belakang direkonstruksikan kembali. Dari hasi rekonstruksi itu terbentuklah kerangka manusia yang mirip kera. Oleh karena itu dinamakan Pithekantropus Erectus berasal dari:
- Pithekas berarti kera
- Anthropus berarti manusia
- Erectus berarti berdiri.
Manusia purba yang sejenis dengan Pithecanthropus Erectus adalah Pithecanthropus Erectus Mojokertensi yang ditemukan fosilnya oleh Von Koeningswald, di Mojokerto Jawa Timur pada tahun 1936 sedangkan di Trinil pada tahun 1939 dan dinamakan Pithecanthropus Robustus.
Di desa Nangdong di daerah Lembah Sungai Bengawan Solo (Ngandong) dan di desa Wajak Kabupaten Tulung Agung dijumpai fosil-fosil manusia. Fosil manusia itu berbentuk tulang rahang bawah dari hasil penelitian Von Koeningswald dan Dr. E. Dubois makhluk itu tingkat hidupnya lebih tinggi dari Pithecanthropus Eretus. Fosil yang dijumpai di Ngandong di daerah Solo dinamakan Homo Soloensis. Sedangkan fosil yang ditemukan oleh Dr. E. Dubois di daerah Wajak Tulung Agung dinamakan Homo Wajakensis yang berarti manusia dari Wajak.
Warga belajar dan siswa--sekalian, berkaitan dengan asal-usul makhluk hidup di bumi kita ini, Lapisan bumi pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu lapisan atas, lapisan tengah dan lapisan bawah. Manusia mulai hidup pada lapisan atas bersama-sama dengan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Makhluk hidup tersebut mula-mula memiliki bentuk yang tidak sama dengan sekarang. Semuanya mengalami perubahan dari bentuk sederhana hingga bentuk yang sempurna. Para ahli menyatakan bahwa makhluk hidup di dunia berasal dari satu keturunan. Dari binatang bersel satu, sampai binatang yang bertulang belakang seperti reptil, binatang menyusui dan kera. Demikian pula jenis makhluk yang mempergunakan kecerdasan dan akal pikiran yaitu manusia. Tinjauan ini dilihat dari ilmu pengetahuan dan bukan dari segi agama.
Hingga saat ini masih ada yang berpendapat bahwa manusia purba yang terakhir Homo Sapiens, karena dianggap makhluk manusia yang terakhir yang tertinggi pertumbuhannya bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk sebelumnya. Perhatikan tabel lapisan bumi di bawah ini:
LAPISAN | WAKTU | KEHIDUPAN |
Lapisan Atas | 140 juta tahun s.d 20 juta tahun S.M | Manusia Perkembangan Manusia Tumbuh-tumbuhan berbunga Burung pertama Binatang reptil |
Lapisan Tengah | 140 juta tahun s.d 250 juta tahun S.M | Ampibi besar Reptil pertama Ampibi Ikan |
Lapisan Bawah | 340 Juta tahun s.d 250 juta tahun S.M | Tanda-tanda kehidupan pertama Tidak ada tanda-tanda kehidupan |
Dari tabel di atas terlihat bahwa manusia ada pada tahun 140 juta dengan 20 juta tahun sebelum Masehi. Keberadaan manusia pertama setelah adanya binatang dan tumbuh-tumbuhan di bumi ini.
2. Fosil dan Artefak Manusia Purba
Peninggalan manusia purba secara tertulis sedikit yang sampai pada kita. Untuk mengetahui keadaan manusia purba hanya dapat diperoleh dari peninggalan yang berupa tengkorak, tulang-tulangm dan alat-alat yang dipergunakan oleh manusia purba atau disebut artefak. Tengkorak, tulang-tulang dan alat-alat diperoleh dan penggalan yang dilakukan oleh para ahli antropologi. Hasil penggalian berupa tumbuh-tumbuhan, tulang hewan dan manusia yang sudah membatu dinamakan fosil.
Artefak dan fosil itulah yang memberikan petunjuk kehidupan dan jenis manusia purba. Dari fosil-fosil manusia yang ditemukan, terdapat berbagai jenis manusia purba di Indonesia.
Disamping ditemukan fosil-fosil dari berbagai manusia purba, terdapat pula peninggalan peralatan yang dipakai pada masa kehidupan manusia tersebut.
3. Tempat-tempat Penemuan dan Jenis Manusia Purba
a. Antara tahun 1936 -1941 Von Koeningswald menemukan fosil-fosil manusia di daerah Sangiran, Surakarta Jawa Tengah. Fosil yang diketemukan adalah gigi geraham kanan dan kiri. Setelah diteliti oleh Von Konisgwald, fosil itu berada dari manusia yang tumbuh besar, tetapi tidak tinggi. Fosil manusia tersebut dinamakan Menganthropus Paleajavanicus.
b. Pada tahun 1890 Dr. E. Dubois menemukan fosil dan artefak di desa Trinil Kabupaten Nagawi Jawa Timur. Fosil dan artefak yang ditemukan berupa tulang tengkorak, tulang rahang, tulang belakang. Artefak yang dijumpai juga terdapat dari batu. Oleh Dr. E. Dubois, fosil-fosil manusia yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang rahang dantulang belakang direkonstruksikan kembali. Dari hasi rekonstruksi itu terbentuklah kerangka manusia yang mirip kera. Oleh karena itu dinamakan Pithekantropus Erectus berasal dari:
- Pithekas berarti kera
- Anthropus berarti manusia
- Erectus berarti berdiri.
Manusia purba yang sejenis dengan Pithecanthropus Erectus adalah Pithecanthropus Erectus Mojokertensi yang ditemukan fosilnya oleh Von Koeningswald, di Mojokerto Jawa Timur pada tahun 1936 sedangkan di Trinil pada tahun 1939 dan dinamakan Pithecanthropus Robustus.
Di desa Nangdong di daerah Lembah Sungai Bengawan Solo (Ngandong) dan di desa Wajak Kabupaten Tulung Agung dijumpai fosil-fosil manusia. Fosil manusia itu berbentuk tulang rahang bawah dari hasil penelitian Von Koeningswald dan Dr. E. Dubois makhluk itu tingkat hidupnya lebih tinggi dari Pithecanthropus Eretus. Fosil yang dijumpai di Ngandong di daerah Solo dinamakan Homo Soloensis. Sedangkan fosil yang ditemukan oleh Dr. E. Dubois di daerah Wajak Tulung Agung dinamakan Homo Wajakensis yang berarti manusia dari Wajak.
Gambar tengkorak Pithecanthropus Mojokertensis |
4. Kehidupan Masing-masing Manusia Purba
Di samping ditemukannya fosil-fosil manusia purba juga ditemukan peralatan yang terbuat dari batu dan tulang. Alat-alat tersebut dipergunakan untuk berburu dan keperluan alat rumah tangga. Dari peralatan yang dijumpai di Wajak dan Ngandong. Homo Sapiens dan Homo Wajakensis bila hendak makan maka makanannya dimasak terlebih dahulu dengan cara dibakar. Ini berarti manusia tersebut sudah mulai mengenai kesehatan. Sebelum dimakan makanan itu dibakar.
Dari Artefak-artefak atau peralatan yang dijumpai, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia Pithecanthropus Erectus sudah mengenal alat-alat yang dipergunakan untuk membela diri dan berburu. Pithecanthropus Erectus hidup antara tahun 2,5 - 1,5 juta tahun yang lalu. Manusia Pithecanthropus Erectus yang sejenis di luar negeri dijumpai di RRC (Cina) yaitu di gua Chaukonting Peking yang dinamakan Sinanthropus Pekinensis. Kehidupan mereka dari mengumpulkan makan terutama tumbuh-tumbuhan.
Dari penemuan fosil-fosil manusia purba beserta artefak-artefaknya di berbagai daerah di Indonesia, menunjukan bahwa di Indonesia telah hidup berbagai jenis manusia purba. Ini merupakan suatu keberuntungan bagi bangsa Indonesia. Karena selain menjadi tempat penemuan manusia purba yang jarang dijumpai di dunia. Oleh karena itu dalam rangka melestarikan hasil budaya atau peninggalan prasejarah hendaknya melaporkan kepada Lurah atau Camat.
Kata-Kata Penting :
Fosil : Sisa-sisa kehidupan di Zaman lampau yang ditemukan dalam keadaan membatu di lapisan tanah. Dapat berbentuk sisa-sisa hewal, kotoran hewan, tumbuh-tumbuhan, kayu, maupun tulang manusia.
Artefak : Alat-alat yang dipergunakan manusia untuk mempertahankan diri, berburu dan alat rumah tangga. Artefak terbutat dari batu atau tulang
Flakes : Artefak yang terbuat dari tulang
Ampibi : Binatang yang dapat hidup di darat dan di air.
Antropologi : Ilmu pengetahuan tentang manusia, mengenai asalnya, perkembangannya, jenisnya, dan kebudayaannya.
Raptil : Binatang melata yang hidup di bumi.
Demikianlah warga belajar sekalian, tentang jenis-jenis manusia purba, semoga bermanfaat, terimakasih.
Sumber : Buku modul IPS Sejarah, Paket B kelas VII, Dirjen Diklusepa tahun 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar